Sejarah Hari Literasi Komputer Sedunia

1 day ago 6

Jakarta (ANTARA) - Di kehidupan modern yang serba digital saat ini, kemampuan menggunakan komputer bukan lagi sekadar nilai tambah, namun menjadi kebutuhan dasar dalam beraktivitas sehari-hari, bekerja, hingga berinteraksi.

Kesadaran ini juga yang melatarbelakangi lahirnya peringatan Hari Literasi Komputer Sedunia (World Computer Literacy Day) setiap 2 Desember. Hari ini merupakan momentum global untuk mengingatkan pentingnya penguasaan teknologi bagi masyarakat.

Awal mula peringatan Hari Literasi Komputer Sedunia

Hari Literasi Komputer Sedunia pertama kali diperkenalkan pada 2001 oleh NIIT (National Institute of Information Technology), perusahaan solusi talenta global asal India.

Peringatan ini diluncurkan sekaligus sebagai penanda dua dekade berdirinya perusahaan tersebut yang didirikan pada 1981 oleh Rajendra Singh Pawar dan Vijay K. Thadani.

Gagasan ini muncul setelah sebuah studi mengungkapkan adanya ketimpangan gender yang cukup besar dalam penggunaan komputer, di mana laki-laki tercatat sebagai pengguna dominan.

NIIT pun menjadikan peringatan ini sebagai sarana mendorong peningkatan literasi komputer, terutama bagi perempuan dan anak-anak. Hingga saat ini, program literasi yang mereka inisiasi sudah menjangkau lebih dari 30 negara.

Meskipun terdengar sebagai peringatan era digital, sejarah komputer berakar pada tahun 1820-an. Charles Babbage memperkenalkan “Mesin Diferensi”, komputer mekanis bertenaga uap yang dapat melakukan perhitungan logaritma. Temuan ini menjadi landasan perkembangan komputer modern.

Sejak itu, teknologi komputasi berkembang pesat. Dari mesin raksasa seukuran ruangan yang hanya dapat dioperasikan para ahli, hingga berevolusi menjadi perangkat portabel dan kuat, bahkan hadir dalam bentuk ponsel pintar yang bisa dibawa ke mana saja.

Tujuan dan pentingnya peringatan Hari Literasi Komputer Sedunia

Hari Literasi Komputer Sedunia diadakan untuk mengingatkan kembali peran keterampilan digital di tengah perkembangan teknologi yang bergerak cepat. Beberapa tujuan utamanya meliputi:

1. Menjembatani kesenjangan digital

Peringatan ini mendorong upaya memperluas akses pendidikan komputer, terutama bagi kelompok yang belum terjangkau. Akses yang setara menjadi kunci mengurangi ketimpangan antara mereka yang sudah melek digital dan yang tertinggal.

2. Mendorong pengembangan karier

Saat ini, kemampuan mengoperasikan komputer menjadi prasyarat dalam berbagai bidang pekerjaan. Dengan literasi digital yang baik, dapat membuka peluang karier yang lebih luas serta meningkatkan daya saing.

3. Menguatkan aksi literasi komputer

Hari Literasi Komputer Sedunia mengajak pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi sosial, hingga individu untuk berkolaborasi mendukung pemerataan pendidikan digital atau literasi komputer.

Upaya bersama ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan masyarakat dan mengikuti perkembangan teknologi dari zaman ke zaman.

Ada berbagai cara yang bermakna untuk ikut memperingati hari ini, di antaranya:

  • Memberikan donasi amal: Dukung gerakan literasi komputer dengan menyumbang ke organisasi nirlaba yang berfokus pada penyediaan akses komputer bagi mereka yang membutuhkan.
  • Maksimalkan penggunaan komputer: Dari bekerja hingga bermain, manfaatkan komputer sepenuhnya hari ini. Ini adalah cara yang menyenangkan untuk mengapresiasi teknologi yang tersedia.
  • Mengajar kelas komputer: Mengadakan kelas teknologi bagi pemula adalah kegiatan yang bernilai. Banyak tempat yang menerima sukarelawan untuk mengajar keterampilan dasar komputer atau keamanan internet. Melalui bimbingan ini, Anda dapat membantu menumbuhkan minat jangka panjang terhadap teknologi pada peserta didik.
  • Ikut kampanye peringatan Hari Literasi Komputer Sedunia di media Sosial: Anda bisa menggunakan tagar #computerliteracyday pada caption unggahan untuk meningkatkan kesadaran publik.

Baca juga: OJK ungkap standar keuangan RI meningkat jika gabung OECD

Baca juga: Apa itu Hari Kesehatan Nasional? Ini penjelasan & sejarah penetapannya

Baca juga: Pengamat nilai penganugerahan gelar pahlawan wujud kedewasaan sejarah

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |