Reuni Oasis Cardiff 2025: Kembalinya legenda britpop setelah 16 tahun

7 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Band rock legendaris asal Inggris yang menjadi ikon gerakan Britpop pada era 1990-an, Oasis resmi kembali reuni di Cardiff pada Jumat (4/7) setelah lebih dari 16 tahun terpecah oleh konflik internal. Penampilan bersejarah tersebut disambut antusias puluhan ribu penggemar yang rindu akan nuansa optimisme dan kepercayaan diri khas musik Britpop.

Grup asal Manchester tersebut dikenal luas melalui lagu-lagu hits seperti "Wonderwall", "Champagne Supernova", "Don’t Look Back in Anger", dan "Live Forever". Dibentuk pada 1991, Oasis awalnya bernama The Rain dengan formasi Paul “Bonehead” Arthurs pada gitar, Paul “Guigsy” McGuigan pada bass, dan Tony McCarroll pada drum. Liam Gallagher kemudian bergabung sebagai vokalis, disusul Noel Gallagher yang bergabung sebagai gitaris sekaligus penulis lagu utama dengan syarat mendapat kendali penuh atas musikalitas band.

Kesuksesan Oasis diawali dengan dirilisnya album debut Definitely Maybe pada 1994. Album tersebut langsung menempati posisi puncak tangga lagu Inggris dan menjadi album debut dengan penjualan tercepat pada masanya. Melalui hits tersebut, Oasis meraih penghargaan Best British Newcomer pada ajang Brit Awards 1995. Meski demikian, bibit konflik di antara Noel dan Liam Gallagher mulai tampak, memuncak dalam berbagai perselisihan selama tur dunia.

Baca juga: Lirik lagu "Champagne Supernova" oleh Oasis

Puncak popularitas Oasis terjadi saat mereka merilis album kedua, (What’s the Story) Morning Glory? pada 1995. Album ini melahirkan sejumlah lagu fenomenal seperti "Some Might Say", "Don’t Look Back in Anger", dan "Wonderwall" yang mendunia dan menempatkan Oasis sejajar dengan band legendaris seperti The Beatles dan The Who. Rekor penjualan album ini menembus angka tertinggi di Inggris pada dekade 1990-an, menjadikannya salah satu album Britpop tersukses sepanjang masa.

Namun, ketenaran tersebut diiringi kontroversi perilaku para personel, mulai dari kebiasaan pesta hingga pertengkaran terbuka di hadapan media. Kendati demikian, album ketiga Be Here Now (1997) tetap mencetak rekor sebagai album dengan penjualan tercepat di Inggris, meskipun di kemudian hari mendapat kritik beragam.

Konflik internal akhirnya memuncak pada 2009 saat Noel Gallagher memutuskan keluar dari band setelah pertengkaran backstage di Rock En Seine Festival, Paris. Pernyataan resmi Noel menegaskan bahwa ia “tidak bisa lagi bekerja bersama Liam”. Keputusan tersebut menandai bubarnya Oasis secara resmi.

Baca juga: Lirik lagu Oasis "Stand By Me" tentang dukungan saat masa sulit

Sejak saat itu, kedua Gallagher memilih jalannya masing-masing. Liam membentuk Beady Eye dan kemudian merilis beberapa album solo, termasuk kolaborasi dengan mantan gitaris Stone Roses, John Squire, pada 2024. Sementara Noel membentuk Noel Gallagher’s High Flying Birds yang juga produktif merilis karya-karya baru.

Isu reuni Oasis sempat berhembus beberapa kali namun tidak pernah terwujud. Harapan penggemar akhirnya terjawab pada 2024 ketika kedua Gallagher mengumumkan rencana tur musim panas di Inggris pada 2025, yang kemudian diperluas ke Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada. Dalam siaran pers resminya, mereka menulis, “The guns have fallen silent. The stars have aligned. The great wait is over. Come see. It will not be televised.

Penampilan perdana reuni Oasis di Stadion Principality, Cardiff, disaksikan sekitar 74.500 penonton. Mereka membuka konser dengan lagu "Hello" yang terasa simbolis lewat lirik “it’s good to be back”, disusul "Acquiesce" yang menampilkan duet vokal Noel dan Liam – salah satu momen langka di antara keduanya. Meski interaksi di atas panggung terbatas, keduanya menutup penampilan dengan pelukan singkat yang disambut sorak sorai penggemar.

Konser penuh nostalgia itu semakin emosional ketika foto pesepak bola Liverpool dan Portugal, Diogo Jota, yang meninggal dalam kecelakaan mobil sehari sebelumnya, ditampilkan saat band membawakan "Live Forever". Oasis menutup malam bersejarah itu dengan lagu-lagu ikonik, "Don’t Look Back in Anger", "Wonderwall", dan "Champagne Supernova".

“Terima kasih sudah bertahan bersama kami selama ini,” ucap Liam Gallagher, menutup penampilan band Britpop yang telah menorehkan sejarah panjang dalam dunia musik rock Inggris.

Baca juga: Lirik lagu "Stop Crying Your Heart Out" oleh Oasis

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |