TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menggelar Operasi Berantas Jaya 2025 pada Selasa malam, 13 Mei 2025. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi mengatakan sebanyak 734 personel dikerahkan dalam operasi ini.
“Personel 534 itu yang terbuka, yang tertutup 200 (personel), dengan sasaran tindakan premanisme yang meresahkan masyarakat,” kata dia saat ditemui di Polsek Kembangan, Jakarta Barat, pada Selasa malam, 13 Mei 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari pantauan Tempo, ratusan personel itu melaksanakan apel persiapan pada pukul 21.30 WIB di Lapangan Polsek Kembangan, Jakarta Barat. Apel tersebut dipimpin oleh Kepala Bagian Operasional Polda Metro Jaya Komisaris Besar I Ketut Gede Wijatmika.
Dalam apel itu Ketut mengatakan dalam operasi ini personel yang terlibat akan dibagi ke beberapa titik. Masing-masing kelompok dipimpin oleh satu komandan. Dia juga menginstruksikan ratusan personel gabungan itu untuk menindak segala bentuk aksi premanisme yang mengganggu aktivitas masyarakat.
“Kita tahu ada isu-isu yang berkembang, yaitu gangguan premanisme. Negara harus hadir di tengah masyarakat,” kata dia.
Diwarnai hujan deras, ratusan personel gabungan itu berangkat menuju lokasi patroli masing-masing pada pukul 21.37 WIB.
Adapun, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto telah menginstruksikan jajarannya untuk menggelar operasi penanggulangan aksi premanisme di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Operasi ini diselenggarakan selama lima belas hari pada 9 hingga 23 Mei 2025.
Karyoto mengerahkan 999 personel yang terdiri dari 663 anggota Polri, 306 prajurit TNI, dan 30 personel dari Pemprov Jakarta dalam operasi ini.
"Kami semua aparat siap turun, untuk menangani bila ada hal-hal yang berkaitan dengan premanisme," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto usai memimpin Apel Siaga Anti-Premanisme di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Jumat, 9 Mei 2025.