Pariwisata perawatan kesehatan dorong momentum ekonomi perak di China

2 months ago 28

Harbin (ANTARA) - Ekonomi perak (silver economy) di China sedang mengalami pergeseran dari dukungan dasar menuju konsumsi berkualitas yang menekankan pengalaman pribadi dan layanan atentif, sebuah langkah yang menciptakan beragam peluang baru bagi pariwisata perawatan kesehatan, ujar Han Hua, Wakil Presiden Asosiasi Kesejahteraan Sosial dan Layanan Warga Lanjut Usia China (China Association of Social Welfare and Senior Service).

Han menyatakan hal itu dalam forum bertajuk "Pengembangan Terpadu Pariwisata Perawatan Kesehatan dan Ekonomi Perak" (Integrated Development of Healthcare Tourism and the Silver Economy) yang digelar sebagai bagian dari Konferensi Tahunan Wirausaha Pulau Matahari (Entrepreneurs Sun Island Annual Conference) 2025 di Harbin, ibu kota Provinsi Heilongjiang, China timur laut, pada Senin (4/8).

Bersama para akademisi, pakar, dan perwakilan layanan perawatan warga lanjut usia (lansia), Han membahas sektor ekonomi yang sedang berkembang pesat (emerging) tersebut.

Didorong oleh dukungan kebijakan, permintaan pasar, dan inovasi teknologi, layanan perawatan warga lansia di China berkembang pesat. Sektor ini memicu pertumbuhan yang kuat dalam ekonomi perak, yang saat ini mencatatkan nilai sekitar 7 triliun yuan (1 yuan = Rp2.280) atau sekitar 980 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.388) dan diproyeksikan akan mencapai 30 triliun yuan per 2035 mendatang.

Seiring meningkatnya permintaan layanan yang berorientasi pada warga lansia, pariwisata perawatan kesehatan, yang merupakan bagian dari ekonomi perak sekaligus bagian dari industri kesehatan, menjadi sarana utama untuk meningkatkan kesejahteraan lansia dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkualitas tinggi.

Han menekankan hubungan simbiosis antara pariwisata perawatan kesehatan dan ekonomi perak. Dia menyampaikan bahwa "pariwisata perawatan kesehatan secara langsung menstimulasi konsumsi di industri transportasi, akomodasi, jasa boga, perawatan kesehatan, dan budaya. Pariwisata perawatan kesehatan membuka potensi aset yang belum termanfaatkan, meningkatkan lapangan kerja, serta menghasilkan output ekonomi yang berkelanjutan."

"Sebaliknya, penguatan ekonomi setempat meningkatkan infrastruktur penopang, seperti transportasi, fasilitas medis, dan sarana budaya, yang memosisikan pariwisata perawatan kesehatan sebagai kontributor signifikan bagi pembangunan regional," tutur Han.

Lebih lanjut menurut Han, pariwisata perawatan kesehatan saat ini menyumbang hampir 20 persen dari total konsumsi ekonomi perak, dengan tingkat pertumbuhan sektor tahunannya diperkirakan mencapai 15 hingga 20 persen.

Song Shouyi, direktur jenderal Asosiasi Gerontologi dan Geriatri China Cabang Kangyang, mengatakan pariwisata perawatan kesehatan lansia sedang membentuk ulang lanskap pariwisata di China.

"Perjalanan wisata lansia mengalami perubahan dari 'perjalanan kompensatoris' menjadi konsumsi utama, sementara proyek-proyeknya bergeser dari model yang didorong sumber daya menjadi model kolaboratif yang didorong oleh layanan," urai Song.

Song menuturkan bahwa proyek-proyek di masa mendatang sebaiknya beralih dari proyek "berskala besar dan sepenuhnya inklusif" menjadi "penawaran dengan skala lebih kecil dan khusus" yang menargetkan demografi tertentu (niche demographic).

Proyek-proyek tersebut dapat memanfaatkan berbagai peluang dalam pengelolaan penyakit kronis, keterlibatan budaya bagi pensiunan yang terpelajar, serta pengembangan struktur dukungan antargenerasi.

Du Peng, yang menjabat sebagai dekan Fakultas Kependudukan dan Kesehatan (School of Population and Health) sekaligus direktur Institut Gerontologi di Universitas Renmin China, menyatakan bahwa pariwisata perawatan kesehatan mengalami peningkatan kondisi. Peningkatan tersebut termasuk fondasi pasar yang lebih kuat, kebijakan yang lebih terperinci, pergeseran pola konsumsi, dan penerimaan yang lebih baik terhadap pola pikir penuaan yang positif.

Du menekankan transisi China menuju "masyarakat berusia panjang," mendesak otoritas daerah agar mengembangkan platform mahadata (big data) bagi layanan pintar perawatan lansia dan mendorong integrasi perkotaan-pedesaan untuk menggenjot kesejahteraan sosial maupun keberlanjutan ekonomi perak.

"Meski ekonomi perak mencakup tiga tujuan utama, yaitu peningkatan kesejahteraan, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan sosial, peningkatan taraf hidup masyarakat tetap menjadi hal yang fundamental," tutur Du.

"Hanya dengan meningkatkan kualitas kehidupan dan martabat lansia secara nyata, dan memperluas manfaat tersebut ke seluruh lapisan masyarakat, China dapat sepenuhnya membuka potensi konsumsi pariwisata perawatan kesehatan dan sektor ekonomi perak terkait."

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |