Mensos Tegaskan Pemutakhiran Data DTSEN Penting untuk Program Bansos

5 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Mensos Gus Ipul) menyatakan bahwa Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sangat penting sebagai dasar pelaksanaan berbagai program nasional, seperti  bantuan sosial (bansos) dan Sekolah Rakyat.

Penegasan itu disampaikan Gus Ipul dalam dialog Kesejahteraan Sosial dan Sekolah Rakyat di Gedung Pelayanan Terpadu Kalimantan Barat, Kota Pontianak pada Rabu (22/10). Kegiatan turut dihadiri Sekretaris Daerah Kalimantan Barat Harisson, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamton, hingga pendamping PKH, guru dan tenaga kependidikan, serta orang tua siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 53 Pontianak.

"Taruhan kita ini pada data, Sekolah Rakyat, bansos dan program-program lain itu, sesungguhnya sangat tergantung pada data. Kalau datanya beres, ya program kita itu beres, data kita akurat, intervensi program-program kita akan akurat," kata Gus Ipul.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, saat ini ditengarai masih terdapat penyaluran bansos yang tidak tepat sasaran. Sehingga, diperlukan tindak lanjut berupa pemutakhiran data.

Menyusul penerbitan Inpres Nomor 4 Tahun 2025, Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) kemudian melakukan ground check atau proses verifikasi dan pemutakhiran data langsung di lapangan oleh petugas.

"Kita uji coba apakah yang namanya data ini itu di lapangan sesuai atau tidak," kata Gus Ipul.

Menurutnya, pemutakhiran data ini bersifat krusial, mengingat intervensi dapat tepat sasaran melalui data yang akurat. Proses pemutakhiran data akan dilakukan oleh Kemensos melalui pendamping di lapangan, bekerja sama dengan Dinas Sosial dan BPS setempat.

"Ada 10 juta lebih keluarga penerima manfaat itu yang kita datangi, 1,9 juta dinyatakan tidak memenuhi kriteria, Artinya bansosnya tidak tepat sasaran, Ini baru uji-coba, Jadi kita temukan di lapangan kenyataan bansos itu tidak tepat sasaran," tutur Gus Ipul.

Dalam implementasinya, DTSEN dikelola oleh BPS, sedangkan Kemensos dan Pemerintah Daerah (Pemda) berperan melakukan pemutakhiran data yang dinamis. Pemutakhiran data akan dijalankan menggunakan dua jalur.

Pertama, jalur formal melalui musyawah di desa/kelurahan, lalu ke Dinsos setempat. Jalur kedua, yaitu jalur partisipatif masyarakat melalui aplikasi cek bansos.

Guna mendukung pengelolaan DTSEN, Gus Ipul menyampaikan bahwa saat ini Kemensos dan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) tengah mengembangkan program digitalisasi bansos, sehingga masyarakat bisa mengajukan penerima bansos melalui aplikasi dengan mudah. Nantinya, pengajuan tersebut akan diseleksi oleh sistem.

Gus Ipul optimistis, dengan pemutakhiran data yang konsisten, DTSEN akan dapat difungsikan secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat.

"Mari kita lakukan pemutakhiran secara bersama-sama, Dinsos bergerak, BPS bergerak, Kementerian Sosial bergerak, dibantu dengan sumber daya-sumber daya yang lain. Kalau kita lakukan secara konsisten, Insya Allah data kita makin akurat," pungkas Gus Ipul.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |