CNN Indonesia
Kamis, 30 Okt 2025 21:52 WIB
Ilustrasi. Direktorat Jenderal Pesantren ditargetkan rampung terbentuk pada akhir tahun 2025. (ANTARA FOTO/Putra M. Akbar)
Jakarta, CNN Indonesia --
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin menyebut Direktorat Jenderal Pesantren ditargetkan rampung terbentuk pada akhir tahun 2025.
Ia menjelaskan saat ini Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi telah menyurati Kementerian PAN-RB untuk memproses administrasi pembentukan direktorat tersebut.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat. Insya Allah tidak menyeberang tahun kalau melihat suratnya Mensesneg. Tahun ini Insya Allah terbentuk Direktorat Jenderal Pesantren," ujarnya kepada wartawan, Kamis (30/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, ia mengaku belum bisa memastikan siapa yang nantinya akan mengisi posisi Direktur Jenderal Pesantren. Termasuk apakah Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren akan dilantik untuk posisi tersebut.
Ia hanya menjelaskan nantinya Menteri Agama Nasaruddin Umar akan memberikan usulan sosok Dirjen Pesantren untuk dipilih dan diangkat oleh Presiden.
"Jadi nanti Pak Menteri akan mengusulkan nama-nama ke Presiden, nanti Presiden yang akan menunjuk. Jadi sekali lagi yang namanya dirjen itu eselon 1. Itu diangkat oleh Presiden," jelasnya.
Kemenag juga telah mengusulkan pembentukan lima direktorat dan satu sekretariat untuk mendukung kerja Ditjen Pesantren.
"Direktoratnya ada lima. Usulan kita ada lima. Itu masih sedang dibahas di Kemenpan RB. Ada lima direktorat plus satu sekretariat. Jadi ada enam unit eselon II," katanya.
Sebelumnya, Prasetyo menjelaskan pembentukan Dirjen Pesantren ini juga sebagai tindak lanjut agar tidak ada lagi kasus serupa seperti ambruknya Ponpes Al-Khoziny yang menyebabkan puluhan orang santri meninggal dunia.
Presiden, kata dia, merasa perlu memberikan perhatian lebih kepada pondok pesantren di Indonesia mengingat jumlahnya mencapai lebih dari 42.000 pesantren.
Lebih lanjut, Prabowo juga memerintahkan agar pendidikan pesantren mendapatkan perhatian khusus. Sehingga para santri yang berjumlah 16 juta orang tidak hanya menerima ilmu agama tetapi juga teknologi hingga ekonomi.
Prasetyo mengatakan Presiden berharap agar para santri dapat menghadapi masa depan di era dunia yang semakin berkembang.
(tfq/isn)

5 hours ago
4















































