Jakarta, CNN Indonesia --
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendorong semakin banyak kalangan santri yang menjadi ahli dalam bidang teknologi.
Hal itu disampaikan Gibran saat menghadiri Silaturahmi Nasional Alumni Menyongsong 3 Abad Buntet Pesantren Cirebon, yang digelar di Lapangan Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) Putra Buntet Pesantren, Kabupaten Cirebon, Kamis (23/10).
Dia mengajak santri untuk terus meningkatkan kapasitasnya di bidang teknologi, mulai dari artificial intelligence (AI), blockchain, data analis, robotik, hingga keamanan siber.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ingin ke depan lebih banyak lagi santri yang ahli AI, santri yang ahli blockchain, santri yang ahli data analitik, santri yang ahli bioteknologi, robotik, cyber security," kata Gibran dalam pidatonya.
Menurut Gibran, santri bukan hanya penjaga nilai moral dan spiritual bangsa, tetapi juga kekuatan yang akan menentukan arah kemajuan Indonesia. Sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar, dia menyebut santri merupakan aset.
"Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kita memiliki aset yang sangat penting, yaitu anak-anak muda, para santri. Santri adalah penggerak kemajuan bangsa," ujarnya.
Oleh karenanya, kata Gibran, pesantren harus semakin terbuka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Ia berharap santri tidak hanya fasih dalam ilmu agama, tetapi juga unggul dalam bidang teknologi strategis.
Menurutnya, penguasaan teknologi oleh santri sejalan dengan visi pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto untuk membangun sumber daya manusia unggul, berdaya saing global, dan tetap berakhlak kuat.
Gibran mengatakan momentum bonus demografi harus dimanfaatkan dengan baik.
"Saat itulah sebagian besar penduduk kita ada di usia produktif. Jadi ini kesempatan kita untuk meningkatkan produktivitas nasional. Peluang untuk menuju Indonesia Emas semakin terbuka lebar," katanya.
Gibran mengingatkan kesempatan tersebut tidak datang dua kali. Karena itu, ia menyerukan kepada para santri muda untuk terus bekerja keras, berkolaborasi, dan berani berinovasi.
"Untuk itu, kita harus kerja keras, kerja fokus, dan berani melakukan lompatan. Anak-anak muda, santri-santri, harus saling mendukung. Anak-anak muda, santri, harus saling bergandengan tangan," ujarnya.
(fra/thr/fra)

4 hours ago
6















































