Bermaterikan Pemain Liga Top Eropa, Timnas Indonesia Malah Tersingkir, Indriyanto Nugroho: Patrick Kluivert Masih Coba-Coba

7 hours ago 1

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia seharusnya tak mengalami kegagalan dalam dua laga Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Indonesia kalah 2-3 dari Arab Saudi dan kemudian menyerah 0-1 dari Irak.

Kegagalan tersebut memupuskan harapan Indonesia untuk tampil di Piala Dunia 2026 yang rencananya akan berlangsung di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Secara permainan dan materi pemain, Indonesia sebenarnya tak kalah mentereng. Sejumlah pilar penting merupakan pemain andalan di timnya masing-masing yang bermain di liga top Eropa.

"Kalau menurut sata, secara permainan kita enggak kalah sebenarnya. Karena pemain-pemain kita juga pemain-pemain top level semua. Mulai dari Liga 1 Indonesia, Serie A, Ligue 1, Bundesliga, terus ada di Belanda juga. Sebenarnya kualitas enggak beda jauh," kata Indriyanto Nugroho via kanal YouTube Bicara Bola.

"Tinggal bagaimana sekarang yang kita lihat penerapan strategi mereka, ya di formasi, terus penempatan pemain. Nah, ini yang saya lihat Patrick Kluivert masih mencoba-coba. Sebenarnya kan dipertandingan seperti itu enggak bisa mau mencoba-coba pemain yang bukan di posisinya," imbuh eks striker Timnas Indonesia.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Terlalu Riskan

Menurut Indriyanto Nugroho, strategi yang dimainkan serta formasi yang diterapkan Patrick Kluivert terkesan tak jelas alias terlalu berisiko.

"Sangat riskan. Kalau mau sebenarnya di bulan September kemarin kan sudah ada ujicoba. Kenapa mereka enggak melakukan hal itu. Padahal lawan China Taipei, beberapa pemain yang enggak pernah main dimainkan juga."

"Tapi kan patronnya harus jelas, formasinya harus jelas, strateginya harus jelas. Mau 4-3-3, 4-2-3-1, atau 3-4-3, atau 3-5-2 ya itu harus jelas," ketus legenda PSIS Semarang.

Formasi Hanya Angka

"Enggak boleh coba-coba, apalagi istilahnya krusial ya buat kita saat pertandingan melawan Arab Saudi. Saya juga kaget. Padahal di sebelum-sebelumnya itu pakai tiga bek."

"Tiga bek itu sangat luar biasa. 3-4-3, artinya tiga di belakang itu selalu mereka kompak. Di situ ada Rizky Ridho, ada Jay Idzes, ada Justin Hubner".

"Formasi itu, menurut saya hanya angka. Tapi bagaimana pemahaman pemain bisa memberikan perputaran di tengah atau di keseluruhan lapangan pertandingan berjalan baik," pungkasnya.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |